Open Source vs Close Source


  • Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Kali ini, saya mau menulis tentang aplikasi berbasis open source dan close source.

1. Opern Source

Open Source adalah perangkat lunak di mana kode programnya terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar dapat dipelajari, diubah, atau dikembangkan lebih lanjut dan disebarluaskan. Jika ada pembuat perangkat lunak yang tidak mengizinkan kode programnya diubah atau dimodifikasi, itu bukan opern source.

Keuntungan:

  • Banyak tenaka (SDM) yang berperan mengerjakan proyek
  • Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
  • Kualitas hasil lebih terjamin karena komunitas melakukan evaluasi
  • Lebih aman
  • Hemat biaya
  • Tidak mengulangi development
Kekurangan:
  • Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source
  • Tidak adanya proteksi terhadap HAKI
2. Close Source

Close source adalah perangkat lunak yang source code-nya tidak dibuka untuk umum. Sang pemilik code dan source bisa membagi source-nya malalui lisensi.

Keuntungan:
  • Kestabilan sistem lebih terjamin
  • Support langsung dari pemilik aplikasi
  • Mudah mendapat sertifikasi
  • Lebih mudah digunakan/dipelajari/dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya (pada daerah tertentu).
Kekurangan:
  • Tidak ada support khusus dari pengembang
  • Celah yang terbuka bisa dimanfaatkan untuk pengambilan informasi
  • Sosialisasi pakaian agak sulit karena umumnya penggunakan menggunakan close sure (Windows)
  • Sulit dapat sertifikasi.
  • Harus menggunakan lisensi yang terkadang berbayar
  • Pengembangan terbatas
  • Diperlukan antivirus
  • Aplikasi umumnya tersedia berbayar
  • Deteksi kelemahan aplikasi menunggu feeedback dari pengguna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas Praktek Microsoft Office: Word dan Excel

Membuat pivot table